“ amel..” sapanya kepadaku
“ om Erwin kenapa nggak bilang
dulu kalau mau datang”
“ om pengen buat kejutan dirumah
ini”Om Erwin tersenyum
“Owh gitu om, tapi kan jadi nggak
ada persiapan buat nyambut kedatangan om Erwin ! oh iya mari masuk om !”
Aku mengajak om Erwin masuk
kedalam rumah, serta mempersilakannya duduk,
“ ko’ sepi mel ?”
“ owh.. iya om ayah sama ibu lagi
keluar nggak tau kemana, tadi waktu mereka keluar aku sedang tidur, mungkn
bentar lagi pulang “
“owh.. gitu”
“ ntar ya om aku buatin minum
dulu”
“oh iya boleh”
Aku menuju keruang belakang untuk
membuatkan om Erwin kopi panas, kinuman yang om Erwin sukai saat berada di banyuwangi,sudah
lamaa sekali aku tak bertemu dengan om Erwin aku sungguh tak menduga jika om Erwin akan
bersandang kerumah. bEliau adalah adik dari ibuku yang tinggal di bali, mungkin
sudah hampir 3 tahun aku tak berjumpa dengannya jarak yang jauh hingga membuat
pertemuan antara om Erwin dan keluargaku menjadi sedikit terhalang, tapi itu
tak mebuat keakraban sebagai kerabat dekat menjadi berkurang, jusru om Erwin sering
mampir kerumah jka ia sedang rindu akan kakak peempuanya, begitu pula dengan
ibu beliau akan bersandang kekediaman om Erwin jika beliau rindu akan adik
laki-lakinya itu. Selang beberapa saat lamanya kopi panas yang kubuat sudah
siap untuk kupersilahkan kepada om Erwin. Aku melangkahkan kaki menuju ruang
depan dengan mebawa kopi panas yang kubuat untuk om Erwin. Om Erwin menunggu ku
dengan melihat foto yang terpajang didinding ruang tamu rumahku.
“ ini om “
“ oh iya ” dengan sedikit
terhentak menerima kedatanganku, ku taruh kopi panas diatas meja tamu. om Erwin menuju sofa tempat duduknya
dan mencicipi kopi panas buatanku
“ sindi kenapa nggak diajak om ?”
tanyaku sekedar membuka obrolan
“ sindi masih sekolah, lagian om
kesini ada urusan kerja, kebetulan rekan kerja om itu orang banyuwangi jadi om
sekalian mampir kesini “
“ oh gitu “
“ kakak kamu kemana kok nggak
keliatan ?”
“ udah dua hari ini dia pergi
kerumah temenya di jogja, katanya sih ada acara pernikahan gitu”
Kami mengobrol cukup lama memperbincangkan
keluargaku dan uga keluarga om Erwin hingga hujan yang deras mulai reda. Selang
beberapa saat terdengar dari luar ruangan
suara motor milik ayah.
“keliatannya itu ayah dating !” aku
berdiri keluar memstikan kehadiran ayah, ternyata benar itu suara motor ayah,
aku enhampiri beliau untuk member tahu siapa yang dating
“ mobil siapa mel ?” Tanya ibu
padaku dengan sedikit mengamati mobil yang parkir didepan rumah.
“ om Erwin bu yang datang” aku
tersenyum menjawab Tanya ibu.
“ Erwin ?” sahut ayah dengan
penuh rasa haru mendengar om Erwin yang datang
“ iya ayah, tu orangnya didalam” ayah
buru-buru memarkirkan motornya,sementara ibu melangkah masuk kedalam rumah.
“ Erwin” sapa ibu dari depan
pintu yang terbuka,om Erwin menghampiri ibu dan memeluknya dengan penuh rasa rindu.
Ibupun menyambut pelukan adik laki-lakinya juga dengan rasa rindu karena lama
tak bertemu.
“ kamu sudah lama datang nya ?” Tanya
ibu kepada om Erwin
“ lumayan sih kak“
“ Erwin !” sapa ayah yang baru datang
“ iya mas ” om Erwin memeluk ayah
juga dengan penuh rasa rindu dan juga haru,
“ kamu kenapa nggak bilang dulu
kalau mau kesini, kan kami bias siap-siap dulu ,ayo duduk dulu “ ajak ayah
kepad om Erwin