Hujan yang tempias serta meruncing di teras rumah menyambut
gigil hari yang manja akan mentari, kilau terhambat kabut gelap yang
menyelimuti cerah. Kulihat dari candela kaca kamarku Sebuah mobil sedan datang dengan
menerpa gelombang angin yang basah karna rentetan air dari atap langit,
perlahan mobil itu berhenti dihalaman rumahku. Terlihat seorang laki-laki paruh
baya keluar dari mobil sedan berwarna hitam itu, laki-laki paruh baya dengan
berjaket kulit warna coklat itu berlari dengan melindungi kepalanya dari
rentetan tetes hujan yang menerpa. Tak terlihat jelas siapa yang bersandang
kerumahku disaat tetes air melaju dengan lebatnya. Aku keluar kamar untuk
memastikan siapa laki-laki paruh baya itu. Aku menghampiri pintu depan rumahku
untuk membukakan pintu hendak menyapanya,barang kali ia tamu ayah. Aku membuka
pintu depan rumahku,aku melihat seorang laki-laki sedang menghempaskan lengan
jaketnya dari percik air yang hinggap, ia menoleh ke arahku, ya tuhan itu om Erwin
adik dari ibuku aku tak menyangka jika ia yang datang, sudah lamasekali aku tak
bertemu dengan nya, aku tersenyum haru menatap wajah om Erwin, begitu pula om Erwin
ia dengan senyuman nya yang has ia menatapku seraya memelukku,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar