keindahan

keindahan
alam

Selasa, 21 Februari 2012


Diantara dekapan senja terbesit rindu ingin menggapai yang terlalu awam untukku raih, namun perasaan yang membawa keegoisan meraung menerbitkan harapan. kadang aku merasa takpantas dengan apa yang kuhadapi, merakit serpihan dengan segudang harapan yang ingin kuraih. Tersentak melaju sembari menghadirkan resah,mendambakan sajak yang beriramakan ketulusan. Aku berusaha menerjemahkan bahasa hati, bahasa yang bermakna yang tak pernah mereka pahami. Kulayang kan untaiian kata merintihkan raungan hati yang terdekap cinta,tak pernah terfikirkan atas apa yang membuatnya semakin terlarut. Mungkin ini perjalanan ku,bukan perjalanannya. Malam terus mendekap dengan parasnya yang meredup gulita,memberika kesunyian yang penuh dengan lirik.mungkin aku seorang perindu yang haus akan cinta,merapikan untaiia sajak ataupun pesona mahkota untuk meraih.
Malam yang dingin dengan secangkir teh hangat dimeja belajar,kutawarkan pada malaikat malam selayang kata untuk pujaan tercinta. Sekedar melepas dahaga rindu yang menyiksa batin. Ntah apa yang yang menebar cahaya cinta dalam dekapan pilu. Tak akan pernah ku pungkiri, bahwa hidupku terjerat akan cintanya. cinta yang tak pernah terbesit sebelumnya.Suasana malamku penuh lirik dalam hati,melantunkan sesosok jiwa yang bersemayam dan mengakar dalam jiwa. Salalu ku tempatkan ia disinggasana paling bertahta dihatiku,karna pesonanya akan selalu besinar dan takakan pernah redup.
Ku tanggak teh hangat yang kuracik untuk menemaniku bersantai dikamar,sejenak kupandangi foto huda yang ku simpan di laptopku.sekedar melepaskan rindu yang membelenggu, tersenyum sendiri dengan merona. Ku ambil hanphon yang biasa kutauh di atas meja belajarku,kukirimkan sms selamat malam kepada huda, Dengan penuh harap aku menunggu balasanya. Menunggu sembari menyimak paras lembutnya yang berbinar. Aku menunggu hingga cukup lama namun ia tak kunjung membalasnya. Rasa rindu yang membelenggu membuatku Tak kuasa menunggu dan aku menelphonenya. Sejenak aku menunggu ia mengangkat telphoneku, selang beberapa saat..
“ halo, assalamualaikum?”
“waalaikumsalam”
“ada apa mel? Maaf tadi aku nggak sempat balas sms kamu, soalnya aku lagi dijalan”
“emang kamu habis dari mana?”
“habis dari kampus ikut seminar,emang kamu belum tidur?”
“belum,aku nggak bisa tidur, yaudah”
“kenapa? Kangen ya ?”
Huda meledekku dengan kata-kata dan nada bicaranya.
“idih PD banget kamu,tapi iya juga sih”
Aku tersenyum agak malu menjawabnya,namun aku takbisa membohongi perasaanku dan juga huda.
“sebenernya aku juga sih”
Huda tersenyum lirih.
Kami berbincang hingga cukup lama meredakan beban  rindu yang berkobar. Tak merasakan lelahnya hari,ataupun kemelut yang menghampiri. Apakah ini yang pujangga namakan dengan cinta. Aku berusaha dan berdo’a agar cintaku dan cintanya tak terpisahkan, snantiasa beriringan hingga salah satu diantaranya tertanam dalam puing suci.